Postingan Terbaru

  • 10 SMA : Bab IV Dinamika Partikel - Part 1
  • Belajar Dasar Tata Bahasa Jepang
  • Artikel 1 : Sejarah Perkembangan Simbol Angka
  • Huruf Hiragana Dakuon Handakuon dan Yuon
  • Huruf Kanji, Hiragana dan Katakana
  • Belajar Dasar Tata Bahasa Jepang

     

    Belajar Dasar Tata Bahasa Jepang

    Cara Menulis Kalimat dalam bahasa Jepang

       Sebelum kita mengenal struktur kalimat dalam bahasa Jepang, alangkah baiknya kita mengenali dulu jenis-jenis huruf yang dipakai untuk menuliskan kata-kata dalam bahasa Jepang. Jenis huruf yang dipakai ada 3 macam, yakni Hiragana(ひらがな), Katakana(かたかな), dan Kanji (漢字) [pelajari lebih lanjut huruf Jepang]. Hal ini penting kalian lakukan untuk kemudahan dalam memahami teks bacaan dalam bahasa Jepang, yang mana langkah ini selalu dijadikan rekomendasi awal bagi orang awam yang ingin mempelajari bahasa Asing (tidak hanya bahasa Jepang).

    A. Struktur Dasar Kalimat

        Berdasarkan jenis ada atau tidaknya kata kerja, kalimat secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu kalimat verbal atau kalimat kerja (Predikat menggunakan kata kerja) dan  kalimat nominal (Predikat tanpa menggnakan kata kerja) Struktur dasar kalimat dalam bahasa Jepang memiliki perbedaan dengan struktur kalimat dalam bahasa yang menggunakan huruf roma kebanyakan. Terletak pada peletakan "Subjek", "Predikat", "Objek" dan "Kata Keterangan" secara berurutan. 

    ❤ Dalam bahasa Indonesia :
        Subjek + Prediket + Objek + Kata Keterangan
            S      +      P       +     O    +          K

    ❤ Dalam bahasa Jepang ::
        Subjek + Kata Keterangan + Objek + Prediket
            S      +            K              +     O    +      P

        Ya, kalian bisa menyingkatnya dalam sebuah kombinasi huruf untuk mempermudah mengingatnya. Dalam bahasa Indonesia kita mengenal istilah SPOK. Sedangkan, dalam bahasa Jepang kita bisa menyebutnya "SKOP".

    A.1. Struktur Dasar Kalimat Kerja :

    Dalam bahasa Indonesia 
        Saya membaca buku di sekolah.
           S          P          O           K    

    Dalam bahasa Jepang
    Dengan huruf Kanji          :              は    学校      で       を   読みます
    Dengan huruf Hiragana    :    わたし     は  がっこう  で  ほん  を   よみます
    Dengan huruf roma         :    watashi wa gakkou  de hon   o   yomimasu.
                                                   S       a1      K       a2    O   a3        P          

    Apakah kalian menemukan keanehan struktur kalimat dari kedua bahasa tersebut? Coba perhatikan huruf yang berlabel a1a2 dan a3 berturut-turut :

    は → huruf Hiragana "ha", dibaca "wa" dalam kalimat bahasa Jepang
    で → huruf Hiragana "de", dibaca "de" dalam kalimat bahasa Jepang
     → huruf Hiragana "wo", dibaca "o" dalam kalimat bahasa Jepang                                      
        Tentu kalian sudah mengetahui huruf Jepang bukan? [pelajari huruf Jepang selengkapnya]. Ada istilah "partikel" dalam menyusun suatu kalimat, seperti halnya pada bahasa Indonesia pada contoh kalimat,"Saya membaca buku di sekolah", terdapat partikel "di" yang menunjukkan kata "sekolah" merupakan kata keterangan tempat. Dalam bahasa Jepang pun mengenal adanya partikel, dan itu lebih spesifik. Karena setiap kata yang terhubung pada satu-kesatuan kalimat bahasa Jepang, pasti memiliki partikel.

        Maka, dari contoh kalimat bahasa Jepang yang sudah diberikan. Kita dapat mengetahui bahwa didalam kalimat bahasa Jepang :
      1. Partikel "" atau dibaca "wa", merupakan partikel untuk menunjukkan kata subjek
      2. Partikel "" atau dibaca "de", merupakan partikel untuk menunjukkan kata keterangan tempat
      3. Partikel "" atau dibaca "o", merupakan partikel untuk menunjukkan kata objek
    Sebenarnya masih banyak lagi jenis-jenis partikel dalam bahasa Jepang dengan berbagai macam fungsinya. Secara khusus akan saya bahas pada artikel selanjutnya mengenai "Apa itu partikel dalam kalimat bahasa Jepang?".

    A.2. Struktur Dasar Kalimat Nominal :

    Dalam bahasa Indonesia 
        Saya adalah murid di sekolah.
           S        P          O          K    

    Dalam bahasa Jepang
    Dengan huruf Kanji          :              は    学校      で    学生       です
    Dengan huruf Hiragana    :    わたし     は  がっこう  で  がくせい   です
    Dengan huruf roma         :    watashi wa gakkou  de gakusei  desu.
                                                   S       a1      K       a2       O         P         

        Kalimat nominal dalam bahasa Jepang juga menggunakan partikel-partikel untuk menyatakan kedudukan kata pada kalimat tersebut. Seperti halnya pada partikel a1 dan a2 :

    → huruf Hiragana "ha", dibaca "wa" dalam kalimat bahasa Jepang
     → huruf Hiragana "de", dibaca "de" dalam kalimat bahasa Jepang
                                          
    Jika kalian perhatikan lebih detail lagi, terdapat perbedaan mencolok antara struktur kalimat kerja dan kalimat nominal dalam bahasa Jepang. Terkait partikel pada "Objek" di kedua kalimat tersebut. Pada kalimat nominal, nampak tidak menggunakan partikel "" atau dibaca "o", sedangkan pada kalimat kerja menggunakan partikel tersebut. Hal ini dikarenakan, kata "です" atau dibaca "desu", selain berperan sebagai "Predikat" juga berperan sebagai partikel "Objek" pada kalimat nominal bahasa Jepang. Inilah salah-satu keunikkan lain dari struktur kalimat bahasa Jepang.

        Ya, memang unik mempelajari struktur kalimat bahasa Jepang. Secara tidak langsung kalian dapat mengetahui karakteristik dari orang Jepang. Adakah dari kalian yang bertanya : 
    "Mengapa struktur kalimat bahasa Jepang selalu diawali dengan "Objek" dan "Predikat" diahkir?"
    Sepengetahuan saya, saat saya masih duduk dibangku SMA dulu. Dimana awal pertama kali saya belajar bahasa Jepang. Guru saya pernah berkata bahwa : 
    "Sikap orang Jepang itu selalu "to the point", tidak bertele-tele. Ketika mereka memberikan sesuatu kepada orang lain, selalu mengatakan benda dahulu, setalah itu maksud dari benda itu apa (Prediket)"
    Kurang-lebih itulah perkataan yang saya masih ingat hingga saya menuliskan artikel ini.

    B. Ciri Khas Kata Benda dan Kata Kerja

    Dalam bahasa Jepang, memiliki beberapa struktur kesamaan dengan bahasa Indonesia, terkait :

    B.1. Tidak memperhatikan gramatikal dalam penyebutan gender atau kelamin

        Kalian tentu mengenal istilah "to be" bukan dalam bahasa Inggris? Mari kita lihat kalimat berikut ini :

    Contoh kalimat pertama :
    Dalam bahasa Inggris                    :       I            am         student
    Dalam bahasa Indonesia                :    Saya        adalah       murid
    Dalam bahasa Jepang (Kanji)         :               学生         です
    Dalam bahasa Jepang (Hiragana)   :     わたし   がくせい     です
    Dalam bahasa Jepang (Romaji)      : Watashi wa   gakusei     desu

    Contoh kalimat kedua :
    Dalam bahasa Inggris                   :         He                   is         student
    Dalam bahasa Indonesia               :Dia (laki-laki)        adalah      murid
    Dalam bahasa Jepang (Kanji)        :         は                 学生        です
    Dalam bahasa Jepang (Hiragana)   :    かれ は              がくせい      です
    Dalam bahasa Jepang (Romaji)      :    Kare wa             gakusei      desu

    Setalah kalian melihat kedua contoh kalimat diatas, tentunya kalian mengetahui bahwa baik itu subjek "Saya" atau "Dia", penulisan kata "adalah" pada bahasa Jepang tetap sama, yaitu diwakilkan dengan kata "です" atau dibaca "desu". Tentunya mirip dengan struktur kalimat bahasa Indonesia yang kita gunakan.

    B2. Subjek pada kalimat bahasa Jepang dapat bermakna Majemuk atau Tunggal

        Salah-satu kebiasaan orang Jepang dalam berbicara adalah tanpa menunjukkan Subjek. Hal ini lumrah dikalangan orang Jepang pada kegiatan sehari-hari, terkecuali pada saat acara formal. Seperti halnya contoh berikut ini :

    Dengan huruf Hiragana    :    わたし     は  がっこう  で  ほん  を   よみます
    Dengan huruf roma         :    watashi wa gakkou  de hon   o   yomimasu.
                                                   S       a1      K       a2    O   a3        P          

    Biasanya diucapkan tanpa subjek menjadi :

    Dengan huruf Hiragana    : がっこう  で  ほん  を   よみます
    Dengan huruf roma         : gakkou  de  hon   o   yomimasu.
                                                K       a2    O   a3        P          

    Untuk lebih detailnya, saya akan bahas secara khusus mengenai sub topik ini diartikel berikutnya [klik disini].

    C. Kesimpulan

    Dari pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa :
      1. 1. Struktur kalimat bahasa Jepang berturu-turut adalah Subjek + Kata Keterangan + Objek + Predikat ,yang dapat disingkat dengan istilah "SKOP".
      2. 2. Struktur kalimat bahasa Jepang tergolong spesifik, karena setiap kata yang diwakilkan sebagai "Subjek (S)", "Kata Keterangan (K)", "Objek (O)" atau "Predikat (P)" memiliki macam-macam partikelnya sendiri.
      3. 3. Partikel  "です" atau dibaca "desu" dalam kalimat nominal bahasa Jepang, memiliki peran ganda yakni sebagai penunjuk identitas "Objek" dan sebagai "Predikat"
      4. 4. Struktur bahasa Jepang memiliki beberapa kesamaan dengan struktur bahasa Indonesia, yakni tidak memperhatikan gramatikal dalam penyebutan gender.
        Kurang lebih inilah yang bisa saya sampaikan mengenai struktur dasar kalimat dalam bahasa Jepang. Jika ada yang kurang dari informasi yang saya berikan, kalian bisa berikan di kolom komentar. Saya akan sangat berterimakasih atas kritik dan saran membangun yang kalian berikan. Untuk artikel minggu depan mengenai bahasa Jepang. Saya akan membahas bagaimana cara menuliskan kalimat dalam bentuk negatif dan introgatif (kalimat tanya) dalam bahasa Jepang [klik disini untuk selengkapnya]. Oh ya kalian dapat mengunduh beberapa latihan soalnya di sub menu bank soal Bahasa Jepang [klik disini].


    Jaa, mata raishuu. issho ni nihon go o benkyoushimashou... ^^
    じゃあ、また 来週。一緒に 日本語を 勉強しましょう。。。^^



    Related Posts:

    • Belajar Dasar Tata Bahasa Jepang Belajar Dasar Tata Bahasa JepangCara Menulis Kalimat dalam bahasa Jepang   Sebelum kita mengenal struktur kalimat dalam bahasa Jepang, alangkah baiknya kita mengenali dulu jenis-jenis huruf yang dipakai untuk … Read More

    0 komentar:

    Posting Komentar